“Aku merasakan banyak makhluk tak kasat mata sedang mengepung dan mendekati kita, Premadi.”
“Sudah saatnya, Kang.” Kata Arjuna yang dengan cepat dalam hitungan sekedipan mata telah berpindah ke dahan tempat Karna berpijak dan sedikit mengejutkan Karna. “Pakailah ini, Kang.” Ucapnya seraya mengusapkan kedua ibujarinya ke pelupuk mata Karna. Itu adalah minyak Jayengkaton, pusaka pemberian dari salah satu guru Arjuna, Resi Wilwuk, yang dapat membuat seseorang melihat dengan mata kepalanya sendiri dengan jelas bangsa tak kasat mata, bahkan suara mereka.
Karna sedikit kaget dengan perlakuan itu dan berusaha menghindar dari Arjuna, tapi terlambat, dia telah terolesi dengan Jayengkaton. Seketika itu dia langsung bisa melihat sekelilingnya yang penuh dengan makhluk-makhluk mengerikan golongan bangsa jin. Bentuknya aneh-aneh, ada hewan seperti macan, beruang, monyet, ada pula yang berupa bagian tubuh manusia yang tak lengkap seperti kepala yang melayang dan hanya terlihat menyambung dengan saluran pencernaan yang menggantung, ada pula tubuh tanpa kepala, ular berkepala manusia, babi bertubuh manusia, dan sebagainya. Bentuk mereka aneh-aneh dan mengerikan. Mereka mati namun hidup, hidup namun mati.
Arjuna mencabut Keris Pulanggeninya yang menyala merah seperti nyala api, sedangkan Karna mencabut Keris Kalatida pemberian dari Rama Bargawa (Parasurama, Ramaparasu, Jamadagni) ketika dia berguru padanya. Kedua ksatria itu saling memunggungi dan bersiap-siap untuk melawan bangsa tak kasat mata yang kini kasat mata oleh keduanya itu.
“Maafkan saya, Kakang. Mari kita mulai.” Ucap Arjuna. Karna diam saja.
“Aku merasakan banyak makhluk tak kasat mata sedang mengepung dan mendekati kita, Premadi.”“Sudah saatnya, Kang.” Kata Arjuna yang dengan cepat dalam hitungan sekedipan mata telah berpindah ke dahan tempat Karna berpijak dan sedikit mengejutkan Karna. “Pakailah ini, Kang.” Ucapnya seraya mengusapkan kedua ibujarinya ke pelupuk mata Karna. Itu adalah minyak Jayengkaton, pusaka pemberian dari salah satu guru Arjuna, Resi Wilwuk, yang dapat membuat seseorang melihat dengan mata kepalanya sendiri dengan jelas bangsa tak kasat mata, bahkan suara mereka.Karna sedikit kaget dengan perlakuan itu dan berusaha menghindar dari Arjuna, tapi terlambat, dia telah terolesi dengan Jayengkaton. Seketika itu dia langsung bisa melihat sekelilingnya yang penuh dengan makhluk-makhluk mengerikan golongan bangsa jin. Bentuknya aneh-aneh, ada hewan seperti macan, beruang, monyet, ada pula yang berupa bagian tubuh manusia yang tak lengkap seperti kepala yang melayang dan hanya terlihat menyambung dengan saluran pencernaan yang menggantung, ada pula tubuh tanpa kepala, ular berkepala manusia, babi bertubuh manusia, dan sebagainya. Bentuk mereka aneh-aneh dan mengerikan. Mereka mati namun hidup, hidup namun mati.Arjuna mencabut Keris Pulanggeninya yang menyala merah seperti nyala api, sedangkan Karna mencabut Keris Kalatida pemberian dari Rama Bargawa (Parasurama, Ramaparasu, Jamadagni) ketika dia berguru padanya. Kedua ksatria itu saling memunggungi dan bersiap-siap untuk melawan bangsa tak kasat mata yang kini kasat mata oleh keduanya itu.“Maafkan saya, Kakang. Mari kita mulai.” Ucap Arjuna. Karna diam saja.
正在翻譯中..
![](//zhcntimg.ilovetranslation.com/pic/loading_3.gif?v=b9814dd30c1d7c59_8619)