Dahan demi dahan dia loncati. Seperti berusaha untuk menenggelamkan diri dalam kegelapan malam, ia memasuki hutan lebat itu yang ternyata sudah masuk dalam wilayah Setragandamayit. Adipati Karna meloncat dengan ilmu meringankan tubuh yang membuatnya menempuh perjalanan secara singkat. Ia memakai jubah panjang untuk menutupi tubuhnya dari udara dingin malam yang menyisakan rintik hujan, dengan mahkota ksatria masih ada di kepalanya yang terkadang berkilat itu, serta padanan antik perak di kedua telinganya, dia tampil menjadi ksatria yang berperawakan bagus nan angkuh. Pandangan matanya begitu tajam melihat ke depan, alisnya berbentuk gunung, lancip pada bagian atasnya dan memanjang. Masih digunakannya kelat pada lengan kanan maupun kirinya, karena dia belum menanggalkan pakaian ksatrianya semenjak bermain catur dengan Duryudana tadi sore. Di sisi belakang punggungnya terselip Keris Kalatida yang tertutupi jubah panjang merah tuanya.
Arjuna yang menembus malam dengan ajian ngambah jumantaranya seperti berlari di angkasa, menepakkan kaki dari awang-awang ke awang-awang. Udara seperti bisa dijejak untuk meluncur cepat. Rambutnya yang panjang itu terurai. Pandangan matanya tajam, alisnya berbentuk sabit dan memanjang, melekuk indah. Sudah tak ada kelat di lengan kanan maupun kirinya. Dengan berselempangkan kain cokelat muda yang lebar dan panjang, dia seperti terbang di angkasa, membuat kain itu berkibar-kibar dan menimbulkan bunyi. Keris Pulanggeni yang jika dicabut akan berwarna merah itu dipagangnya bersama sarungnya, tanpa diselipkan pada pinggangnya.
Kedua ksatria itu berlomba untuk lebih dulu sampai ke tempat Brahalasewu. Namun dalam perjalanan keduanya, suatu kebetulan, mereka bertemu dan berpapasan. Seketika Karna yang menyadari datangnya Arjuna lantas berhenti pada puncak dahan pohon tertinggi. Dia berdiri dan memperhatikan Arjuna yang juga menghentikan perjalanannya dan berhenti di dahan pohon lainnya. Dahan yang mereka pijak begitu terlihat kecil dan rapuh, namun dengan ilmu meringankan tubuh yang mereka miliki, itu bukanlah masalah.