“Prabu Duryudana, maafkan sahaya yang mengganggu waktu sinuwun malam-malam begini.” Kata Sengkuni malam itu yang langsung masuk pada ruangan Duryudana dengan terburu-buru. Adipati Karna yang berada bersama Duryudana memandangi Patih Sengkuni dengan pandangan sinis dan tajam. Nampak dia tak suka dengan tindak-tanduk Sengkuni.
“Ada apa, Paman Patih? Apa yang membawamu malam-malam begini perlu untuk menemuiku?”
“Saya baru mendapatkan kabar dari alam tak kasat mata, Sinuwun, bahwa Batara Guru baru saja mengumumkan bahwa barang siapa yang sanggup membangunkan lebih dahulu Brahalasewu di alas Setragandamayit, dia akan dibela oleh Prabu Kresna. Saat ini pasti Pandawa sedang berusaha untuk mencapai tempat itu, Sinuwun.”
“Apa?!!” Terlihat muka serius dari Duryudana, pembarep Kurawa itu. Dia begitu percaya pada Paman Patihnya tersebut. Melalui bantuan kelicikan Sengkuni, dia berhasil menyingkirkan Pandawa 2 kali melalui permainan dadu.
“Bagaimana menurutmu, Kakang?” tanya Duryudana pada Karna. Karna memandangi mata Duryudana yang mengisyaratkan kegundahan pula. Dia tahu bahwa Duryudana menginginkan kemenangan melawan Pandawa dan Karna pun telah berjanji akan mengabdi pada orang yang telah mengangkat derajatnya tersebut.
“Terserah padamu, Dimas.”
“Bantulah aku, Kakang.” Duryudana memperlihatkan mimik muka meminta pada orang yang dia sebut Kakang itu, walau pun mereka adalah saudara ipar, Duryudana menikah dengan Dewi Banowati, kakak dari Dewi Surtikanti yang merupakan istri Karna. Mereka adalah sama-sama menantu dari Prabu Salya.
Adipati Karna hanya menganggukkan kepalanya dan dia bergegas pergi. Duryudana dan Sengkuni berpandangan, lalu nampak ukiran senyum licik Sengkuni di wajahnya.
"Prabu Duryudana, forgive the annoying time freeing sinuwun nights here." Sengkuni said that night that direct entry at room Duryudana in a hurry. Duke of Karna who was with Duryudana Sengkuni Minister with a view looking out over cynical and incisive. It appears he is not liked by Sengkuni mindless acquiescence."What is it, uncle Vizier? What brings you nights of this need to because some? ""I've gotten word from the invisible realms, Sinuwun, that Bathala has just announced that whoever is able to awaken the first Brahalasewu in the sockets of the Setragandamayit, he will be defended by Krishna. While this is definitely the Pandavas are attempting to reach the place, Sinuwun. ""What?!!" Visible face of serious Duryudana, pembarep Kurawa it. He so believed in his Patih's uncle. Through the help of cunning Sengkuni, he managed to get rid of the Pandavas twice through the dice games."What do you think, Book?" asked Duryudana on Karna. Karna watched the eyes of Duryudana which suggests nervousness as well. She knew that Duryudana wanted a victory against the Pandavas and Karna had promised to serve on the person who had raised them."It's up to you, Dimas.""Help me, Book." Duryudana showed a facial face asking people he calls the Book, even if it is their brother-in-law, Duryudana is married to the goddess Banowati, the elder brother of the goddess Surtikanti who is the wife of Karna. They are equally the daughter-in-law of King Shalya.Duke just nodded his head and As he hurried away. Duryudana and Sengkuni holds, then saw the devious smile carved Sengkuni on his face.
正在翻譯中..
![](//zhcntimg.ilovetranslation.com/pic/loading_3.gif?v=b9814dd30c1d7c59_8619)