Terlihat para siswa yg berada di lorong melihat heran ke arah kami. Dasar gila mereka ini! Kupukul kepala mereka satu per satu untuk menghentikan keributan yg disebabkan oleh mereka.
Saat melihat kembali ke arah malaikatku, kulihat dia sedang melihat ke arahku. Senyum manisnya kemudian terlukis di bibir mungil itu dan dia membungkukkan badannya untuk memberikan salam padaku.
"Seungcheol hyung."
"Oh..hmm..hey jeonghan-ah."
"Apa nanti sore ada latihan basket hyung?"
"Basket? Ah ya, basket? Mmh ya ya basket. Ya, ada basket. Maksudku, ya, ada latihan basket nanti pukul 3 sore."
Kemudian dia mengeluarkan suara tawa kecil. Ya Tuhan, kenapa aku begitu memalukan! Hanya karena senyumnya, aku gagap menjawab pertanyaannya. Choi Seungcheol bodoh!
Di saat aku masih mengutuk diriku sendiri, malaikat cantik satu ini membungkukkan badannya lagi.
"Baiklah hyung, sampai jumpa nanti sore."
Dia pun melambaikan tangannya ke arahku dan kulihat dia berlari kecil menghampiri sahabatnya, boo seungkwan.
Hansol memukul pelan lenganku.
"Sampai kapan kau hanya mengaguminya dari jauh? Be a man and make him yours choi seungcheol!"
"Tak akan lama lagi hansol-ah. Tak akan lama lagi dia akan jatuh ke pelukanku."
Dan kemudian kulihat dia membalikkan badannya dan melambaikan tangannya ke arahku, kemudian membungkukkan lagi badannya. Senyumnya sekali lagi menghiasi wajah cantiknya. Aku pun membalas lambaian tangan itu dan kubungkukkan pula badanku. Tanpa sadar senyumku mengembang di wajahku. Dan kuucapkan janji pada diriku sendiri, bahwa tak lama lagi kau akan menjadi malaikatku seutuhnya, jeonghan-ah.