“Kalau menurutku hal itu adalah kebalikannya. Kanda dewi, janganlah menilai orang dari ketampanan wajah. Tetapi haruslah sampai kepada ketampanan rasa. Sedangkan yang namanya ketampanan atau kecantikan rasa adalah, bila ia mampu bergaul dengan semua golongan tanpa membedakan pangkat dan derajat. Tetapi bila diukur dengan ketampanan lahiriah tidak urung akan seperti halnya burung yang tidak mampu mengepakkan sayapnya”.
Surtikanti pura-pura tidak mendengar omongan Pamadi dan ia kemudian mengganti pembicaraan. “Orang orang semua mengatakan, orang tampan kok ganjil”.
Ganjil yang dimaksud bagaimana, kanda Dewi?.